Selebrasi dan penyerahan tropi kepada Persipura sebagai juara Indonesia Super Liga (ISL) musim ini, selain akan dimeriahkan rock-band Indonesia, Jamrud dan Boomerang. Boaz Solossa dkk juga akan disambut tarian kolosal.
“Koreografi tarian kolosal ini memang sengaja dirancang untuk menyambut pesta kemenangan Persipura. Tarian kolosal ini membentuk selebrasi welcome the winner sebagai ucapan terima kasih atas prestasi yang telah dicapai Persipura,” kata pelatih koreografi, Jefry kepada tabloidjubi.com di Jayapura, Selasa 28 Juni 2011.
Ia mengatakan, meski awalnya jumlah penari kolosal direncanakan 200 orang, namun karena kekurangan penari sehingga hanya 150 yang akan tampil. Walau demikian jumlah ini masih menjadi yang terbanyak di Papua selama ini.
“Sebenarnya jika saja anggota kami yang 80 orang tidak berangkat ke Manado mengikuti perlombaan di sana. Jumlah 200 penari yang diminta panitia bisa kami penuhi,” ucapnya.
Menurutnya, selain sebagai ucapan terima kasih atas prestasi ‘Mutiara Hitam’. Tarian kolosal ini juga mengandung makna rasa bangga dan kebersamaan atas keberhasil Boaz Solossa dkk menjuarai ISL musim ini.
“Persiapan kami hanya satu minggu. Itu memang waktu yang singkat. Namun kami berusaha memberikan yang terbaik untuk menyambut pesta kemenangan tim kebanggaan masyarakat Papua. Dalam masa persiapan, saya dibantu 10 assiten koreografi,” tandas Jefry.
Tarian kolosal ini merupakan produksi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Jayapura. Durasi pertunjukkan tarian sendiri diperkirakan maksimal 6 menit. (TabloidJubi)
“Koreografi tarian kolosal ini memang sengaja dirancang untuk menyambut pesta kemenangan Persipura. Tarian kolosal ini membentuk selebrasi welcome the winner sebagai ucapan terima kasih atas prestasi yang telah dicapai Persipura,” kata pelatih koreografi, Jefry kepada tabloidjubi.com di Jayapura, Selasa 28 Juni 2011.
Ia mengatakan, meski awalnya jumlah penari kolosal direncanakan 200 orang, namun karena kekurangan penari sehingga hanya 150 yang akan tampil. Walau demikian jumlah ini masih menjadi yang terbanyak di Papua selama ini.
“Sebenarnya jika saja anggota kami yang 80 orang tidak berangkat ke Manado mengikuti perlombaan di sana. Jumlah 200 penari yang diminta panitia bisa kami penuhi,” ucapnya.
Menurutnya, selain sebagai ucapan terima kasih atas prestasi ‘Mutiara Hitam’. Tarian kolosal ini juga mengandung makna rasa bangga dan kebersamaan atas keberhasil Boaz Solossa dkk menjuarai ISL musim ini.
“Persiapan kami hanya satu minggu. Itu memang waktu yang singkat. Namun kami berusaha memberikan yang terbaik untuk menyambut pesta kemenangan tim kebanggaan masyarakat Papua. Dalam masa persiapan, saya dibantu 10 assiten koreografi,” tandas Jefry.
Tarian kolosal ini merupakan produksi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Jayapura. Durasi pertunjukkan tarian sendiri diperkirakan maksimal 6 menit. (TabloidJubi)
0 komentar:
Posting Komentar