Panitia pelaksana AFC Cup di Jayapura akhirnya menepati janji mereka, yakni, proses penjualan tiket masuk stadion yang semula ditegaskan H-6, akhirnya sejak Jumat (8/4) kemarin karcis-karcis tersebut sudah didistribusikan melalui agen-agen penjualan yang telah ditetapkan. Ketua Panpel Persipura Drs.Benhur Tommi Mano,MM mengatakan, total karcis yang telah dicetak yakni, untuk tribun VIP 1,2,3,4 sebanyak 1.972, kategori I utara-selatan 1.702, kategori II (Liverpool) 1.731, kategori III utara-selatan 6.000 dan ekonomi (non seat) 8.000. “Untuk proses penjualan tiketnya, kami sudah bagi ke setiap koordiatornya, dan sejak hari ini (kemarin-red) tiket sudah kami bagikan habis untuk di jual. Yaitu, pada Toko Sumber Makmur, Ifan Sport, Bintang Papua, Cenderawasih Pos, Noac Baransano (081344586622), Jhon Morin (082198031599) dan Chris Luluporo (085215558558),” kata Tomi Mano kepada wartawan kemarin. Lebih jauh, BTM-sapaan akrabnya mengatakan, harga tiket masuk hanya untuk satu orang, jika ada penonton yang datang hanya memiliki satu tiket, otomatis harus membeli lagi bagi teman ataupun orang yang ikut bersama-sama dengannya. “Harga tiket masuk berlaku hanya untuk satu orang, jika ada oknum calo, langsung akan berhubungan dengan pihak keamanan, dan saya tegaskan untuk tidak menaikan harga tiket, satu orang hanya boleh membeli lima tiket saja,” sambung pria yang maju menjadi salah satu kandidat walikota Jayapura ini serius.
Bahkan, panpel ataupun petugas dilarang untuk memasukan siapapun orangnya kedalam lapangan, terutama mereka yang tak memiliki tiket, dan tidak ada lagi jual beli tiket di depan pintu-pintu masuk stadion, dengan demikian masyarakatpun diminta agar tertib.
“Tiket kami ini juga mendatangkan PAD bagi kota Jayapura, hanya, saat kami panpel di Makassar dan di Jakarta, justru Dispenda setempat menggratiskan kami dari pajak, tapi, di kota Jayapura justru kami juga harus bayar pajak, padahal ini untuk kota Jayapura sendiri,” tambahnya serius.
“Dan yang paling penting lagi, kami panitia mencetak tiket masuk bukan disesuaikan dengan jumlah penduduk kota Jayapura ataupun Papua, tapi, sesuai dengan jumlah kapasitas stadion yang ada,” tegasnya.
Untuk itu, jika akhirnya tiket terjual habis, maka jangan panpel yang disalahkan, tapi, semua itu sudah sesuai kapsitas yang ada.(roy/roy)
Bahkan, panpel ataupun petugas dilarang untuk memasukan siapapun orangnya kedalam lapangan, terutama mereka yang tak memiliki tiket, dan tidak ada lagi jual beli tiket di depan pintu-pintu masuk stadion, dengan demikian masyarakatpun diminta agar tertib.
“Tiket kami ini juga mendatangkan PAD bagi kota Jayapura, hanya, saat kami panpel di Makassar dan di Jakarta, justru Dispenda setempat menggratiskan kami dari pajak, tapi, di kota Jayapura justru kami juga harus bayar pajak, padahal ini untuk kota Jayapura sendiri,” tambahnya serius.
“Dan yang paling penting lagi, kami panitia mencetak tiket masuk bukan disesuaikan dengan jumlah penduduk kota Jayapura ataupun Papua, tapi, sesuai dengan jumlah kapasitas stadion yang ada,” tegasnya.
Untuk itu, jika akhirnya tiket terjual habis, maka jangan panpel yang disalahkan, tapi, semua itu sudah sesuai kapsitas yang ada.(roy/roy)
0 komentar:
Posting Komentar